Friday 26 July 2013

..a new 'refresh' direction..

untuk saat ini, fokus pada satu hal:
 a dream that I can reach by working hard on it. a future that keep my heart floating with passion.

bukannya aku membuang 'hal lain' yang sama berharganya dengan cita-cita, 'hal lain' yang tak kalah pentingnya dibanding 'berguna bagi orang lain'. I'll chase it! right after---
when I'm done with the other one issues. Insyaallah...

yeahhhh.... aku akan menemukanmu. aku akan mencarimu, tepat setelah aku---setidaknya setelah aku selesai dengan semua ini. setelah aku menemukan jalan untuk bisa memberikan apa yang bisa kuberikan bagi dunia, bagi kehidupan yang dengan begitu murah hati Ia sediakan untuk kita semua.
karena aku akan melakukan itu. tentu jika Ia masih memberiku waktu. masih memberiku kesempatan untuk berjumpa denganmu dan merajut benang-benang impian terhebat dalam sejarah kehidupanku.

aku akan fokus pada hal ini dulu. karena, setengah mati memperjuangkan dua hal paling BESAR sekaligus paling tidak masuk akal dalam hidupmu pada saat dan waktu yang bersamaan hanya akan mengacaukan segalanya. karena kau membaginya setengah-setengah. karena kau tidak bisa benar-benar fokus pada hal yang satu dengan mengesampingkan hal yang lain. jadi sebaiknya kulakukan satu demi satu.

a one new 'refresh' direction....

Allah....
Ilahi Rabbi... rencana-Mu adalah yang paling sempurna, keputusan-Mu adalah keputusan paling bijaksana... pada siapa lagi bisa kupercayakan semua harap ini jika bukan pada-Mu..? Maha Suci Engkau wahai pencipta, pemilik, dan pemelihara alam semesta beserta segala isinya.

Monday 15 April 2013

melukis langit...
siapa yang sanggup melukis langit? tidak ada. Kecuali Sang Pencipta.
langit yang selalu bergerak. Menampilkan beribu komposisi berbeda dalam kedipan mata.
Tidak akan pernah ada yang sanggup melukis langit sebagaimana ia adanya, kecuali Sang Maha Pemilik.
Langit dengan awannya. Dengan komposisi warnanya. Gelap malamnya. Bahkan cerah pelangi di akhir tetes-tetes gerimis dan matahari.
Warna jingga yang memantulkan kehangatan matahari. Seolah langit melelehkan kehangatan matahari demi bumi yang didekapnya. Memberikan kehangatan yang merambat merasuki hati.
siapa lagi yang mampu melukis langit?
Jawabanku akan selalu sama: tidak ada. Kecuali... Dia yang menciptakan langit untuk memeluk bumi.
tidakkah itu menakjubkan bagimu....?


Monday 8 April 2013

jikalau aku tidak pernah merasakan hal ini,
"diabaikan" oleh orang-orang yang kupedulikan, bahkan tanpa kutahu mengapa. ah! atau mungkin aku bisa menerka namun tak ingin kuterka... mungkin aku tidak akan pernah benar-benar menyadari ini:
betapa HEBATNYA dan melegakannya menyadari bahwa Engkau tidak akan begitu. Bahwa Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang... bahwa Engkau, kasih-Mu, perhatian-Mu akan selalu ada dan terasa sama hangatnya meski ketika kubangan membuat tubuhku bau dan kotor. Engkau tidak akan menjauh... karena Engkau akan selalu ada disana. Menyambut hangat siapapun yang berlari padamu dengan segenap ketulusan.
Rabb....
pernah kukatakan pada diriku sendiri, "cukuplah Engkau sebagai penolong.. cukuplah Engkau sebagai tujuan, dan cukuplah Engkau bagiku..."
mungkin aku sedikit melupakannya ketika dunia begitu ramai dan gemerlap disekitarku, ketika orang-orang, bahkan mereka yang begitu baik, membuatku terlena dan sejenak melupakan makna kefanaan--- bahwa tak ada yang sempurna didunia yang fana ini dan itu sungguh-sungguh buruk. Dan itu sungguh-sungguh bodoh. Dan aku... benar-benar telah mendapat pelajaran yang pantas.

Wednesday 16 January 2013

#..Kilauan Matahari..#

Diantara keramaian... pohon-pohon membisu. Membisikkan dzikir.
Aku terpaku dalam kelu.

Allah...jikalau masih tersisa waktu untukku dalam kefanaan, maka bantulah aku untuk bertahan. Karena sesungguhnya Engkaulah pemilik segala, Engkaulah yang menguasai yang tampak dan yang tersembunyi.
dan karena aku begitu mudah terbuai semilir angin.

Rabb... sebelum semuanya berakhir dalam kesendirian, tolonglah aku membuat segalanya tak sia-sia. Menata makna. Menyusun bakti. Karena Engkaulah yang berkuasa atas segala...
Karena hanya pada-Mu semua akan kembali.

Cahaya dunia, berkilauan menutupi mata hati. Dan aku terlupa, tenggelam dalam bahagia.
Seolah segalanya tak akan pernah ada akhirnya.
Keras kepala. Angkuh.
Kesombongan yang tak akan membawaku kemana-mana. Keangkuhan yang hanya akan mendatangkan rasa bersalah.  Namun selalu begitu sulit untuk kembali.

Duniaku menghitam. Memberangus asa.
Menyisakan iri pada pepohonan... yang damai dalam diam. Dalam dzikir.

Ilahi Rabbi.... jagalah aku dalam rindu. Cubitlah aku agar kembali. Selalu.
karena aku, selalu begitu mudah terbawa sepoi angin. Tertipu kilau matahari..
dan karena Engkaulah pencipta dan pemilik segala yang ada dan ketiadaan.