mini poem

"kuntum-kuntum mawar di dalam kotak"
Ada sekotak mawar yang berkuntum-kuntum bahagia.
Tak lagi berduri, tak lagi merekah.
waktu mngaburkan cahaya
Hidup dan sepenggal cerita.
Ada sekotak mawar dengan kelopak-kelopak air mata.
mengering di bawa angin
menguap tersengat matahari.
mawar-mawarku tak lagi anggun.
bercahaya. kehilangan pesona. 
rekahnya tak lagi merona mengabarkan cinta.
mawarku tinggal kuntum-kuntum tak berharga
mengering, menguning di ujung kehidupan.



"D'role playing'Chapter"

Ketika kematian mengetuk pintu rumahmu,,
mengendap-endap. mngintaimu di sudut-sudut gelap.

Ketika kau menyadari benar
kematian tengah bersiap.
menjemputmu. mengetuk di sudut-sudut tak terlihat.
begitu nyata. begitu misterius.
Menakutkan.

Aku berjalan sejauh yang ku bisa. berlari secepat yang kumampu. mengabaikan bayang yang mngendap-endap.
terus mendekat. mengintai.

ku pahami siapa itu. ku mngerti bagaimana ia bekerja.
tapi aku tak ingin menyadarinya. Atau coba menunda sedikit waktu yg sia-sia.
Hanya terus bermimpi.
melanjutkan segalanya hingga batas akhir.

Sedikit waktu yang ku miliki.

entah bgaimna itu bisa begitu mengusik,,
adakah ini hanya permainan firasat?
rasanya begitu benar. nyata.

No comments:

Post a Comment