Wednesday 6 July 2016

the CHILDREN

"Suatu hari, ia akan menemukan kebebasannya... dan meninggalkan kita. Itulah yang akan terjadi. Percayalah. Aku tahu. Karena aku begitu mengenalnya. Lebih dari siapapun.
Dia akan meninggalkan kita. Itulah yang akan terjadi.
Dia akan sangat kehilangan kita, tapi dia akan menjemput kebebasannya. Dia HARUS merengkuh kebebasannya.
Karena itu adalah apa yang selama ini diam-diam didambakannya. Meski dia tak pernah benar-benar mau mengakuinya. Aku tahu itu.
Aku tahu. Karena kau tahu? Aku mengenalnya lebih baik dari siapapun.
Kita sudah mencintainya. Mau tak mau, kita sudah membiarkannya mengakar dihati kita.
Kita tidak akan benar-benar bisa merelekannya, kepergiannya. Tapi kau tahu betul kita harus melakukannya.
Karena itu akan menggenapkan hidupnya. Karena kebebasan akan memberinya petualangan. Membuatnya mengerti bagaimana menyikapi pilihan, secara bijak. Aku tahu aku harus merelakannya.
Tidak akan mudah pada awalnya. Tidak pernah mudah. Tapi dia akan memahami, ketidak-mudahan dalam hidup... itulah yang dia butuhkan
untuk mengenali bahagia. Dan puji syukur.
Kebersahajaan... dan damai. Pergilah, Nak. Karena hidup akan mengajarimu banyak hal.
Dan jangan pernah lupakan Rabb-mu... kau mungkin akan butuh banyak hal, tapi tidak ada yang lebih penting dari cinta dan ridha-Nya"
Tak berselang berapa lama,
mimpi-mimpi mengabur dibalik benderang nyata.
Rupanya aku tak sebegitu beruntung, meski aku sangat beruntung.
Menemukanmu
tepat disaat segalanya nyaris berantakan.
Menemukanmu
tepat disaat hidup tak sebegitu menguntungkan. Dipertemukan denganmu.
aku menantikannya.
oh Rabb...